3 Layanan Uptime Monitoring Terbaik Tahun 2024

willya randika

Updated:

Ini menakutkan:

Hampir semua web hosting Indonesia mengklaim dapat memberikan jaminan uptime mulai dari 99,90% hingga 100%.

Sebagai contoh: Rumahweb menjamin uptime 99,90%, IdCloudHost 99,99%, Niagahoster 99,98% bahkan Dewaweb 100%.

Berdasarkan studi kasus uptime tahun 2020, faktanya hanya ada 4 dari 19 provider hosting Indonesia yang kami review, rata-rata uptime nya lebih dari 99,90%.

Itu artinya 78% provider tidak dapat menepati janji dari jaminan uptime yang mereka klaim sendiri.

Pertanyaannya:

Pernahkah Anda tahu kapan website Anda down (tidak bisa diakses)?

Atau apakah penyedia hosting memberitahu Anda ketika website Anda down?

Sayangnya tidak. Itu tidak termasuk tanggung jawab mereka.

Jika Anda tidak pernah tahu atau bahkan tidak pernah peduli tentang uptime server website Anda, mungkin saja itulah yang menjadi sebab mengapa penjualan Anda menurun dari bulan ke bulan.

Sebagai contoh, Amazon.com kehilangan $66,240 per menit ketika website mereka down.

Sumber: Forbes

Tapi Anda tidak perlu khawatir, saya punya solusinya untuk Anda.

Disinilah layanan website monitoring berperan.

Dengan layanan website monitoring, Anda dapat mengetahui kapan website Anda down dan juga dapat melihat dimana poin yang lemah pada website Anda, sehingga akhirnya Anda bisa melakukan perbaikan.

Please Note:

Memilih web hosting yang sudah terbukti memiliki rata-rata uptime yang baik adalah sebuah keputusan yang bijak. 

Tapi downtime tidak hanya disebabkan oleh kesalahan pada sisi server saja, tapi boleh jadi:

  • Website Anda diserang hacker,
  • Ada pengkodean yang salah,
  • Database yang error,
  • Script yang corrupt, dll

Yang itu semua dapat mengakibatkan website menjadi error/blank/down.

Dan sebuah layanan monitoring akan memberitahukan Anda via email, WhatsApp, telegram, etc.. atau SMS ketika ada hal buruk terjadi kepada website Anda dalam hitungan detik (instan downtime alerts), sehingga Anda bisa cepat melakukan perbaikan.

Bermanfaat sekali bukan?

Berita baiknya:

Saya sudah mencoba puluhan layanan monitoring website sebelum menulis artikel ini, dan disini saya akan merekomendasikan 7 layanan website monitoring gratis dan berbayar terbaik menurut penelitian singkat yang kami lakukan.

Ngomong2, artikel ini sudah saya update pada tanggal 3 Januari 2024.

Layanan Website Monitoring Terbaik di Tahun 2024

Dalam update tahun 2024 ini, saya hanya merekomendasikan alat monitoring uptime terbaik saja berdasarkan pengujian yang telah saya lakukan sebelumnya.

1. Cronitor

cronitor review

Biaya: Gratis (Untuk 5 website monitoring dengan interval 60 detik)

Paket Premium: Mulai dari $2/bulan per monitor

UI nya cantik, modern dan intuitif. 

Saya cukup terkesan ketika pertama kali menemukan Cronitor. 

Mereka berdiri tahun 2014 dan kini telah memiliki dua fungsi monitoring dimana Anda tidak hanya bisa melakukan monitoring uptime website Anda saja, tapi juga ada cron job / heartbeats monitoring.

Pada versi gratisnya, Anda akan mendapatkan 5 monitoring (uptime/cron job/heartbeat) dengan interval mulai dari 60 detik dan untuk alerts nya via email dan slack.

Apa yang dimaksud interval?

Website akan di monitor sesuai interval yang Anda tentukan.

Misalnya interval 1 menit, maka website Anda akan di monitor setiap 1 menit sekali. Jika dipilih 5 menit, maka akan di monitor setiap 5 menit. 

Lebih sedikit intervalnya lebih baik.

Saya merekomendasikan interval 1 menit, karena sering kali website down hanya dalam hitungan 1 dan 2 menit saja, dan jika di monitor setiap 5 menit, maka kemungkinan besar Anda tidak akan mengetahuinya.

Jika Anda membutuhkan fitur yang lebih banyak lagi seperti data log yang lebih panjang, support, multi-user access, dan daily/weekly/monthly reporting, Anda perlu upgrade ke paket premiumnya.

Harga paket premiumnya:

  • Mulai $2/bulan untuk 1 website monitoring
  • Dan $5 untuk 1 user

Artinya, biaya per bulan nya untuk 1 website monitoring adalah $7.

Hasil pengujian dan review

Diantara semua alat monitoring uptime gratis yang saya gunakan, Cronitor adalah salah satu yang paling paling akurat dalam mendeteksi insiden. Tidak ada false positive yang dilaporkan.

Kemudian, memiliki fitur yang paling banyak dan UI nya juga cantik plus UX yang sangat memanjakan pengguna. Jika kita lihat dari sisi ini, terlihat sekali bahwa mereka benar-benar serius untuk membuat alat monitoring yang sempurna.

cronitor 1

Tidak hanya itu, status page yang mereka bangun juga terlihat cantik dan ada live status report untuk insiden (fitur favorit yang paling saya sukai).

live status page
live status

Apa kelebihan lainnya dari Cronitor?

  1. Jika terjadi insiden, website Anda akan dicek/diperiksa hingga 3x untuk memastikan bahwa website Anda benar-benar down/bermasalah
  2. Tidak ada perbedaan antara versi gratis dan premium untuk server atau regions yang akan digunakan sebagai server check. Anda bahkan dapat memilh server Singapore pada versi gratisnya.
  3. Interval pemeriksaan mulai dari 60 detik dan request timeout mulai 10 detik hingga 30 detik
  4. Sudah termasuk monitoring SSL
  5. Terdapat fitur real user monitoring dimana Anda dapat memonitoring traffic seperti di Google Analytic namun dengan laporan yang minimalis, juga monitoring error dan load time (performance).

Semua yang saya sebutkan tersedia pada paket gratisnya. Lalu apa kelebihan paket premiumnya?

  • Unlimited API requests
  • 8+ Alert integrations
  • 12 Month data retention
  • Daily, weekly & monthly reports
  • Multiple environments
  • Multi-user access controls
  • Email and chat support

Kekurangan Cronitor:

  • Mereka menghitung biaya per monitor dan per user, jika Anda berencana memonitoring banyak website atua jobs, maka biayanya akan lebih mahal.

Jika Anda hanya ingin memonitoring uptime website saja, tidak lebih dari 5 monitoring, maka Cronitor adalah salah satu pilihan terbaik yang perlu Anda pertimbangkan, mengingat bahkan mereka menyediakan interval check setiap 60 detik.

Saya sangat merekomendasikannya.

2. Better Stack (Uptime)

better uptime review

Biaya: Gratis (Untuk 10 website monitoring dengan interval 3 menit)

Paket Premium: Mulai dari $25/bulan (Mulai dari 50 monitor, interval setiap 30 detik, dan 5 status pages)

Better Stack (Uptime) atau sebelumnya BetterUptime, adalah alat monitoring lainnya yang saya sukai.

UI/UX nya bagus, dan jika Anda menyukai dashboard yang ada tampilan dark mode nya, maka saya yakin Anda akan menyukai BetterStack (Uptime) ini.

BetterStack ini memiliki fitur-fitur yang mirip dengan Cronitor. Anda akan menjumpai fitur monitor uptime tentu saja, kemudian hearbeats, status pages, dan incidents.

Pada versi gratisnya, sayangnya, interval check uptime paling minimalnya adalah 3 menit yang merupakan sebuah kekurangan. Rekomendasi terbaik adalah melakukan pengecekan setiap 1 menit. Namun, dibandingkan Cronitor (5 monitoring), di BetterStack Anda akan mendapatkan gratis monitoring hingga 10 website dan 5 status pages.

Jika Anda membutuhkan interval check per 1 menit, dan membutuhkan lebih banyak lagi monitor, katakanlah hingga 50 monitor, maka Anda harus upgrade ke paket premiumnya, mulaiu dari $25/bulannya.

Hasil pengujian dan review

Berdasarkan pengujian yang saya lakukan, BetterStack adalah yang paling akurat dalam mendeteksi insiden pada sebuah website.

Lebih akurat dari Cronitor.

Saya sebenarnya ingin menjadikan BetterStack ada di urutan pertama karena faktor atau kelebihan ini, hanya saja, karena interval check terbatas pada 3 menit di paket gratisnya, membuat saya menjadikannya ada di posisi 2 yang saya rekomendasikan.

Website saya, Harun Studio atau Penasihat Hosting, yang kedua nya dalam server VPS yang sama, memang mengalami dua kali insiden, pertama tanggal 19 Desember selama 2 menit, kedua tanggal 25 Desember selama 3 menitan. BetterStack melaporkan kedua insiden dengan baik, adapun Cronitor hanya melaporkan satu insiden pada tanggal 25 Desember nya.

incidents report
incidents

Kemudian, seperti yang Anda lihat pada screenshoot, UI dan UX BetterStack juga cantik dan intuitif. Grafiknya cantik dan saya merasa informasi yang di prioritaskan pada halaman uptime check nya, seperti:

  • Currently up for
  • Last checked at
  • Incidents
  • Tabel rata-rata uptime harian, dalam 7 hari terakhir, 30 hari terakhir, dan 365 hari terakhir, sangatlah penting

Adalah buah dari mereka yang telah melakukan banyak survei atau penelitian atau sering mendengar feedback dari pelanggan-pelanggan nya.

2024 01 03 11 41 13

Kelebihan lainnya dari BetterStack:

  1. Mereka lebih bagus dalam menjelaskan insiden. Informasi yang disajikan lebih banyak daripada Cronitor.
  2. Sudah termasuk monitoring SSL
  3. Jika terjadi insiden, website Anda akan diperiksa hingga 3 kali untuk memastikan bahwa website Anda benar-benar tidak dapat diakses atau mengalami masalah
  4. Tidak ada perbedaan antara versi gratis dan premium untuk server atau regions yang akan digunakan sebagai server check. Anda dapat memilih server dari semua region yang ada.
  5. Anda dapat mengkustomisasi halaman status pages lebih banyak, seperti mengupload logo, mengganti nama sub domain, bahkan merubah URL status page ke domain Anda sendiri, seperti: statuspage.penasihathosting.com, hingga custom CSS dan membagikan pengumuman.

Saya pikir BetterStack memberikan sangat banyak pada paket gratisnya, kecuali interval check yang terbatas hanya 3 menit pada paket gratisnya. Itu saja kekurangannya.

Jika Anda tidak masalah dengan interval check per 3 menit sekali, saya lebih merekomendasikan BetterStack daripada Cronitor.

3. Uptimia (Paid)

uptimia

Paket Premium: Mulai dari $9/bulan (Mulai dari 10 monitor, interval setiap 1 menit, dan 5 status pages)

Uptimia adalah layanan uptime monitoring premium. Mereka tidak memiliki paket gratis dan paket langganan mereka dimulai dari harga $9/bulan.

Paket “Starter” nya menurut saya tidaklah worth it, Anda bisa membuat dua account, satu di Cronitor dan satu lagi di BetterStack dan itu sudah cukup untuk mengalahkan paket “Starter” nya Uptimia.

Tapi, apa kelebihan Uptimia dibanding dua alat yang saya sebutkan sebelumnya? Faktanya, saya menggunakan Uptimia dalam penelitian Penasihat Hosting dan untuk memonitoring semua website klien saya di Harun Studio.

Kelebihan utama yang tidak dimiliki oleh dua pesaing sebelumnya adalah:

  1. Uptimia memiliki 171 server (termasuk server Jakarta) yang tesebar di seluruh dunia. Mungkin satu diantara tiga alat monitoring (lainnya adalah Site24x7 dan Uptrends) yang menyediakan server Jakarta.
  2. Mereka memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh dua pesaingnya, yaitu Advanced speed monitoring, website transaction monitoring, dan virus monitoring.
  3. Mereka sudah memiliki notifikasi downtime / alert via WhatsApp. Yes, ini adalah fitur favorit saya.
  4. Yang terpenting, temuan downtime / insiden nya sangat akurat. Seinget saya tidak pernah mendapatkan false positif selama menggunakan Uptimia.
  5. Layanan support yang penuh kepedulian. Saya pernah komplain ketika mereka memutuskan untuk menghentikan operasi di server Jakarta. Namun, satu atau dua minggu setelahnya, mereka membuka server baru di Jakarta menggunakan Alibaba Cloud dan mengirimkan saya email permohonan maaf dan informasi tentang ini. Sampai sekarang, server di Jakarta mereka masih beroperasi dengan normal.

Kekurangan Uptimia diantaranya:

  1. UI yang tidak menarik
  2. Design status page yang juga tidak menarik dan memiliki fungsionalitas dan kustomisasi yang sangat minim
  3. Tidak ada versi gratisnya

2024 01 03 14 57 19

(affiliate link)

Kesimpulan

Pada update artikel tahun 2024 ini, saya hanya mendaftarkan 3 alat monitoring terbaik versi saya saja, mengapa?

Sebenarnya saya sudah meneliti pilihan lainnya juga, seperti:

  • Uptime-monitor.io
  • Pulsetic
  • StatusCake
  • Hyperping
  • UptimeRobot

Tapi mengapa saya tidak merekomendasikannya? Jawabannya tidak jauh-jauh dari dua berikut:

  1. Versi gratis nya hanya menawarkan interval check uptime minimal 5 menit (tidak 1 atau 3 menit seperti Cronitor dan BetterStack Uptime)
  2. Dalam pengujian saya tidak akurat. Mengapa? Downtime seringkali hanya terjadi dalam beberapa menit saja atau tidak sampai 5 menit. Oleh karena itu, jika Anda memilih alat monitoring dan memeriksa website Anda setiap 5 menit, ada kemungkinan insiden pada website Anda tidak tercatat karena sudah terlewatkan.

Jadi, memilih alat monitoring gratis yang menyediakan interval check setiap 1 menit sekali atau maksimal 3 menit sekali adalah faktor yang paling krusial.

Kecuali Anda serius berlangganan paket premium atau berbayar dari alat monitoring ini, maka pilihan saya tetep tidak akan jauh-jauh dari 3 yang saya sebutkan diatas.

willya randika

Penulis: Willya Randika

Willya Randika adalah satu-satunya penulis dan web hosting reviewer di PenasihatHosting.com. Dia telah menggeluti dunia hosting sejak tahun 2013 dan telah mereview lebih dari 30+ provider hosting. Dia juga sering memberikan saran dan konsultasi gratis kepada para pemilik website tentang bagaimana cara meningkatkan performa website mereka.

Diskusi

21 Diskusi

21 Komentar

  1. komentator
    Iqbal

    Saya ingin bertanya, kalau suatu website menerapkan sistem keamanan sehingga menjadikan optime monitoring tidak dapat diandalkan, lantas bagaimana cara menguji uptime atau mengetahui kapan website saya down? terima kasih.

  2. komentator
    Noviyanto

    Halo pak, untuk uptime monitor pada WordPress utamanya ada plugin namanya manageWP didalamnya ada fitur monitor backup $1/mo, apakah pernah mencoba pak? Mungkin bisa sekalian diulas dan bisa ditambahkan didalam daftar jika memang di Rekomendasikan. Terima kasih

    • admin
      Willya RandikaHosting reviewer

      Uptime monitor di ManageWP itu sebagai add on, jd bpk perlu langganan layanan mereka terlabih dahulu. Adapun alat-alat atau tool yang kami rekomendasikan disini memang khusus atau berfokus pada layanan uptime monitoring dengan fitur yang lebih banyak, tidak hanya monitoring uptime saja, tapi juga ada log, alerts dan monitoring lainnya, seperti page speed, domain expire, cronjob, dan lain-lain.

    • admin
      Willya RandikaHosting reviewer

      Terima kasih sarannya mas. Saya lihat BetterUptime.com sudah ada versi gratisnya sekarang, walaupun interval checknya min 3 menit. Akan saya tambahkan insya Allah pada update artikel selanjutnya.

  3. komentator
    Anggi N

    Halo mas Randi,

    Untuk Cronitor mungkin bisa diupdate lagi informasinya karena untuk uptime monitoring untuk versi basic (free) per 27 Februari 2023 sudah tidak mendukung interval 30 detik, dan sekarang hanya mendukung interval 5 menit.

    Terima kasih

  4. komentator
    Roni

    Halo mas Randi,

    Saya lihat di panel freshworks/hetrixtools ada avg response time. Kalau saya ingin monitor speed website saya itu saya (seberapa cepat dia load) lihatnya response time atau page speed ya?

    Atau maksud page speed monitoring disini adalah tools yang memberikan alert jika page loadnya lambat? Jadi misal freshworks/hetrixtools memang mempunyai info response time, tapi mereka tidak bisa memberikan alert?

    Terima kasih.

    • admin
      Willya RandikaHosting reviewer

      Bisa dua-dua nya.

      Perbedaannya seperti ini:
      Kalau response times, metrik yang diukur adalah hanya tiga berikut:
      -Time to first byte
      -Time to receive headers
      -Time to load HTML of the site

      Metrik2 diatas sederhana nya hanya untuk mengukur waktu response ke server/website saja (Uptime check) dan akan skip element2 lainnya seperti gambar, script, CSS dan 3rd party resources yang ditemukan di halaman website yang ditest.

      Adapun page speed/page load time test akan mengukur semua metrik-metrik yang saya sebutkan diatas. Idealnya tentu kita gunakan page speed monitoring karena akan memberikan waktu buka halaman total dan ini juga sebabnya mengapa hasil page speed/load time akan lebih lama dari response times server.

  5. komentator
    barkah

    Mas Randi, saya mau tanya.

    1. yang dimaksud “6 bulan log”, sekian log itu maksudnya log apa ya?

    2. Uptime Robot yang versi gratis, apakah benar-benar gratis seumur hidup bisa kita pakai seperti Freshping atau gratis untuk sekian bulan/sekian tahun saja?

    • admin
      Willya RandikaHosting reviewer

      1. Maksunya log uptime. Jadi, mas bisa lihat log/aktivitas data uptime website mas selama 6 bulan terakhir.
      2. Harusnya selamanya bisa gratis, kecuali ada perubahan kebijakan dari mereka.

  6. komentator
    Malta

    Hampir tiap hari saya pantengin web ini,, terimakasih atas ilmu yg di berikan min,,sy bahkan baru abis migrasi hosting dr hosting lama sy, dan berdasarkan rekomendasi dr web ini tentunya, bahkan sy pake kode promo yg ada di web ini..sekali lg terimakasih min..web ini sangat membantu,,terus lah berkarya,,semoga sukses selalu kedepannya.. Aamiiiin..

    • admin
      Willya RandikaHosting reviewer

      Sama-sama. Terima kasih juga buat appresiasinya dan sudah menggunakan kode promo saya ya mas 🙂
      Aamiin3x.

  7. komentator
    sony

    selamat malam, saya baru saja menemukan web anda dan sangat kerasan membaca artikel demi artikelnya yang tertulis dengan gaya bahasa biasa dan lebih mudah di cerna. yang ingin saya tanyakan

    1. kalau memakai website monitoring ini kita bisa tahu misalnya untuk kecepatan website kita,lha.. di samping mengetahui kecepatan website bisa juga kah mengetahui sumber lambatnya website kita (penyebab web lambat) dan sekaligus diberikan solusi mengatasinya bila menggunakan ” web monitoring” seperti uraian di atas.

    2. sekali lagi saya sangat menyukai paparan artikel di web ini yang terlihat vulgar atau blak blak an tanpa rahasia ,sehingga tulisan2 ini benar2 membantu bagi yang membacanya.
    mohon info untuk akses katalog artikel yang sudah anda tulis bisa di lihat di mana ya ? agar kita bisa selalu bisa membaca apa yang anda tulis

    semoga kebaikan ini mendapatkan pahala yang setimpal
    salam hormat, thanks

    • admin
      Willya RandikaHosting reviewer

      Masya Allah.
      Halo mas Sony,
      1. Bisa, tapi tidak terlalu detail. Kalau mau detail lebih baik di audit secara keseluruhan websitenya dengan menyewa orang yang memang ahlinya dibidang ini.
      2. Terima kasih atas apresiasi dan do’a nya mas Sony. Kebetulan saya tidak banyak menulis, hanya di penasihathosting.com dan KelasWebsite.id saja.

      Salam hangat,
      Randika

  8. komentator
    Reza

    Hallo mas Randika saya punya beberapa pertanyaan.

    1. Saya perhatiin di gambar, masnya kok nggak pake HTTPS (malah HTTP)? apakah memang lebih efektif seperti itu atau gimana.

    2. Kalau kita cek menggunakan alat seperti ini bisa membebani situs ngga ya mas, kan kalo intervalnya 1 menit berarti itu alat ngtes situs kita setiap menit dong.

    Makasih sebelumnya,

    • admin
      Willya RandikaHosting reviewer

      Halo mas Reza,
      1. Tergantung, kalau web mas sudah HTTPS, maka sebaiknya pakai HTTPS. Kebetulan di contoh saya lupa menambahkan “s”, tapi sebenernya tidak terlalu berpengaruh kok, karena sudah ke redirect dari HTTP ke HTTPS.

      2. Tidak akan terbebani kok karena mereka hanya request 1x setiap 1 menit, yang bisa membebani itu misal jika ada ratusan request dalam 5 detik sekali atau 10 detik sekali. Dan bagusnya lagi si setiap robot mereka visit web kita buat monitoring itu tidak akan terdeteksi di Google Analytics, mereka sudah block supaya monitoring tetap berjalan tanpa ada traffic dari mereka masuk ke Google Analytics.